Membangun Peradaban Lokal ‘Serambi Madinah’

    Membangun Peradaban Lokal ‘Serambi Madinah’

    Setiap pemimpin membawa visi misi masing-masing dalam memajukan wilayahnya. Seorang pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban sebagai seorang bupati, wali kota, atau gubernur dihadapan Allah Swt kelak. Sebagai pemimpin, ada aspek yang akan diwarnai selama masa kepemimpinannya yaitu, pembangunan fisik dan budaya.

    Pembangunan fisik dan budaya akan mempengaruhi terhadap peradaban suatu masa kepemimpinan. Bangunan fisik akan memberikan corak tersendiri yang memberikan tanda siapa yang memimpin di masa itu. Kemudian budaya yang akan mempengaruhi sudut pandang, kebiasaan, sampai kepada perilaku warga yang dipimpinnya.

    Secara fisik peradaban banyak meninggalkan bangunan seperti masjid, tugu, jalan, patung, dan bangunan bersejarah dan perkembangan lainnya, sebagai tanda kemajuan peradaban pada zamannya.

    Tidak dapat dipisahkan ada kebiasaan yang dilakukan oleh masing-masing masyarakat atau pemimpin sehingga menjadi budaya yang besar berdasarkan kepercayaan ilmu pengetahuan yang dianut atau sistem pemerintahan yang memiliki hukum dan peraturan.

    Peradaban secara umum adalah bagian dari kebudayaan. Masyarakat yang memiliki budaya sudah barang tentu memiliki peradaban yang tinggi. Menurut Arnold Toynbee, peradaban adalah seluruh hasil budi daya manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan baiki fisik (bangunan, jalan) maupun non-fisik (nilai-nilai, tatanan).

    Peradaban asal katanya adalah adab atau akhlak, kesopanan, budi pekerti. Peradaban merupakan tahapan kebudayaan tertentu yang mencirikan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan lain-lain. Diantara wujud dari peradaban berdasarkan pandangan Koentjaraningrat adalah moral, norma, etika, dan estetika.

    Tanah Bumbu yang berada di Provinsi Kalimantan Selatan mencoba membangun budaya lokal berdasarkan kepercayaan yang dianut sebagai masyarakat religius. Mudah-mudahan pembangunan Tanah Bumbu sebagai serambi madinah bisa memberikan efek besar sehingga berkontribusi membangun peradaban Kalsel dari Tanah Bumbu.

    Sebagai bentuk budaya baru yang dapat lihat di awal pemerintahan dr. H. Muhammad Zairullah Azhar adalah budaya memulai kegiatan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dengan sholat dhuha berjamaah, baca Qur’an, solawat Nabi, Tausiah, rumah tahfidz, silaturahmi, mengasihi kaum fakir miskin, anak yatim, menjaga adab, dan sebagainya. Juga akan dibangun beberapa infrastruktur yang mencerminkan budaya Tanah Bumbu sebagai serambi madinah.

    Tanah Bumbu telah menentukan visi misinya dan tagline sebagai serambi madinah dalam RPJMD 2021-2026. Ini adalah angin segar bagi warga yang cinta Allah dan Rasulnya, para habaib, dan guru-guru yang dimuliakan. Semoga berkah bagi banua dan kejayaan peradaban masyarakat lokal.

    Penulis: Muhamad Akram Sadli, Anggota Komite Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

    Kalsel Tanah Bumbu
    Tony Rosyid

    Tony Rosyid

    Artikel Sebelumnya

    Siapa Umar Bin Abdul Aziz, Catatan Membangun...

    Artikel Berikutnya

    Mengiba Pertolongan Allah di Serambi Madinah

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polri Kolaborasi Dengan Royal Thai Police Tangkap Bandar Narkoba DPO Red Notice di Bangkok, Thailand
    Bareskrim Polri Berhasil Amankan DPO Pengendali Clandestine Lab di Bali Asal Ukraina, Dirtipidnarkoba: Bukti Tegas Perang Melawan Narkoba
    Jajaran Kodam XIV/Hsn di Wilayah Sulsel Berikan Bantuan kepada Korban Banjir
    Kapusjianstralitbang TNI Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude dari Universitas Indonesia
    Hendri Kampai: Main-Main dengan Hukum? Waspada, 'Vigilante Virtual' Tak Pernah Tidur!

    Ikuti Kami